bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Home » , , » Bisnis Asuransi Sering Dianggap Penipuan?

Bisnis Asuransi Sering Dianggap Penipuan?


Pertanyaan dari pembaca Tantri: Saya mencoba ikut berbisnis dalam industri asuransi, tapi kenapa banyak menganggap asuransi adalah penipuan. Mohon penjelasannya.

Jawaban:
Dear Ibu Tanti,
Profesi agen asuransi adalah profesi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang karena membantu masyarakat untuk sadar akan kebutuhan berasuransi. Namun saat ini banyak salah kaprah mengenai asuransi yang terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan agen dalam menjual produk asuransi dan hanya mengejar keuntungan/bonus, dan banyaknya jargon penjualan asuransi yang menyesatkan sehingga membuat perbedaan pengertian antara agen dan nasabah.

Contohnya, kasus-kasus di mana klaim nasabah tidak dibayar. Banyak dari nasabah yang menganggap sakit/musibah apapun yang terkait akan ditanggung oleh asuransi. Sayangnya di dalam polis asuransi banyak poin-poin pengecualian yang tidak dijelaskan agen asuransi dan tidak dibaca oleh nasabah.

Akibatnya ketika nasabah mengalami kerugian dan tidak dibayar, nasabah menganggap asuransi melakukan penipuan. Dalam hal ini memang bisa saja nasabah salah karena tidak membaca polis, namun agen seharusnya lebih berperan menjembatani perusahaan asuransi dan nasabah untuk meminimalisir kasus-kasus seperti ini dengan cara menjelaskan dengan benar, tidak Cuma asal jualan dan mencari komisi semata.

Contoh kedua, agen yang hanya mengejar bonus dan keuntungan semata sehingga menjual produk yang tidak dibutuhkan nasabah. Kasus paling umum adalah asuransi jiwa. Tidak semua orang perlu asuransi jiwa. 

Asuransi jiwa hanya diperlukan oleh mereka yang menjadi tulang punggung keluarga/memiliki orang lain yang bergantung hidup pada mereka. Seorang anak yang masih kecil dan masih diasuh orangtuanya tidak memerlukan asuransi jiwa, karena jika si anak meninggal, orangtuanya akan mengalami kerugian emosi dan psikologis, dan tidak mengalami kerugian ekonomis sehingga tidak memerlukan uang pertanggungan dari meninggalnya si anak tersebut. 

Kasus seperti ini mengakibatkan salah jual produk asuransi sehingga nasabah harus mengeluarkan uang sia-sia. Tanggungjawab agen adalah menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, bukan menjual produk dengan komisi paling tinggi.

Contoh ketiga, jargon asuransi yang banyak merugikan nasabah salah satunya adalah: uang kembali. Banyak agen menggunakan hal ini sebagai “senjata” untuk mendapatkan nasabah. Padahal ada banyak syarat, kondisi, dan ketentuan sehingga nasabah bisa mendapatkan “uang kembali” (premi) yang tidak hangus.

Perbedaan paham antara agen dan nasabah mengenai hal ini juga menyebabkan asuransi kerap dianggap penipuan. Padahal jika agen menjelaskan dengan rinci dan sejelas-jelasnya sehingga nasabah mengerti, hal ini dapat diminimalisir.

Sebagai agen asuransi Anda harus terus mengasah ilmu Anda tidak hanya tentang asuransi namun juga tentang perencanaan keuangan secara menyeluruh, sehingga Anda mengetahui apa yang dibutuhkan oleh nasabah. Terkadang ilmu-ilmu seperti ini tidak didapatkan di dalam training di perusahaan, Anda harus proaktif dan aktif belajar di luar perusahaan agar solusi yang diberikan ke nasabah adalah solusi yang tepat.

Saat ini ada banyak lembaga dan tempat training yang mencoba mengajarkan ilmu Perencana Keuangan ini. Ada yang bagus sekali tapi banyak juga yang abal-abalan atau hanya memberikan ilmu alakadarnya. Berhati-hatilah dalam memilih lembaga dan pengajar. Hanya belajar dari lembaga yang diakui secara dunia dengan pengajar yang sudah berpengalaman tidak hanya secara teori tapi juga praktek sebagai seorang Perencana Keuangan. 

Salah satu yang terbaik adalah lembaga bernama IARFC – Indonesia (www.IARFCIndonesia.com) yang tidak hanya berstandard Internasional tapi juga memiliki pengajar yang berpengalaman langsung sebagai Perencana Keuangan sehingga tidak hanya diajarkan teori saja.

Selamat berbisnis asuransi dengan baik dan benar.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2013/10/30/072223/2398968/458/mengapa-bisnis-asuransi-sering-dianggap-penipuan

0 comments:

Post a Comment

Contoh banner 1 Contoh banner 1 Contoh banner 1 Contoh banner 1
twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Team GoBlock 3i Network

SPONSOR CHANEL-BISNIS

Modal ditabung Bisnis Santai Hasil Milyaran
Modal ditabung Bisnis Santai Hasil Milyaran

Popular Posts