Kegagalan dalam investasi, kebanyakan disebabkan:
- Ketidak jujuran pengelola.
- Tidak fokus.
- Kurang ilmu atau pengalaman, hingga salah perhitungan atau strategi.
- Bisnis yang sudah sunset.
- Kurang kontrol dan atau kecolongan keuangan.
- Musibah atau force major.
Jika masalahnya adalah musibah atau kurang ilmu, maka saya akan tetap mempercayainya. Itulah resiko sebagai investor, apalagi jika invest ke bisnis yang masih 'benih'. Saya pernah memodali bisnis kepada seseorang dan gagal, namun tetap saya modali lagi dan lagi, karena saya tahu attitude-nya baik. Justru sangat rugi jika saya berhenti, sedangkan saya sudah berinvestasi terhadap 'pendidikan' dia.
Kembali ke hitung-hitungan ala kapitalis.
Apa bedanya Anda yang mengaku investor dengan rentenir, jika tak mau tahu dan tak mau ikut menanggung kerugian, maunya hanya untung saja?
Apa bedanya riba dengan istilah 'bagi hasil' jika bagi hasilnya sekian persen perbulan?
"Boleh rugi duit, asal masih untung pahala. Daripada hilang keduanya, apalagi terputusnya persahabatan dan ilmu."
0 comments:
Post a Comment